Postingan Ini gabungan dari beberapa Blog yang saya kunjungi
postingan ini belum di lakukan edit, karena memang lagi buru bur nyari projector yang bisa di tempat terang , ya mungkin yang sekitar 5000 lumens
ini di copy untuk pembelajaran saja.
Istilah
dalam peralatan Proyektor
Ketika anda akan memutuskan untuk membeli peralatan proyeksi(Projector, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, yang menjelaskan spesifikasi dari peralatan yang anda pilih.
1. ANSI Lumens adalah sistem pengukuran standar proyeksi gambar, yang dibuat oleh American National Standards Institute. Lumens sendiri adalah istilah ukuran kecerahan (brightness) layar dan gambar yang diproyeksikan, biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut, sebuah gambar di area 1 m dibagi dalam 9 bagian. Cahaya diukur dari tengah setiap segmen, lalu dirata-rata. Satuan pengukurannya memakai ANSI Lumens.
Semakin besar orang yang melihat sebaiknya nilai lumens proyektor harus semakin tinggi, agar hasil proyeksi terlihat optimal. Contohnya, 50 pemirsa cukup dengan proyektor 800 ANSI lumens, tetapi 1.000 pemirsa harus memakai setidaknya yang berkapasitas 5.000 ANSI lumens.
2. Resolusi, yang didefinisikan dengan jumlah titik yang mampu diproyeksikan untuk membentuk sebuah gambar, dan dinyatakan dengan jumlah picture elements (pixel) Semakin tinggi tingkat resolusi, semakin tinggi pula detil gambar yang dapat tersaji.
Berikut daftar tingkatan resolusi: VGA (Video Graphics Array): 640 x 480 pixel, SVGA (Super VGA): 800 x 600 pixel, XGA (Extended Graphics Array): 1.024 x 768 pixel, SXGA (Super XGA): 1.280 x 1.024 pixel, WXGA ( XGA): 1 .366 x 768 pixel, UXGA (Ultra XGA): 1 .600 x 1 .200 pixel, dan WUXGA ( Ultra XGA): 1.920 x 1.200 pixel.
3. Jenis DLP (Digital Light Processing) ini merupakan satu dari dua jenis tampilan standar pada poyektor. Teknologi dengan cermin yang dikembangkan Texas Instruments ini memodulasikan cahaya dari lampu dan mengirimkan sinyal cahaya ke lensa, lalu meneruskannya ke Layar.
4. LCD (Liquid Crystal Display). Jenis lain dari tampilan standar pada proyektor. LCD beroperasi seperti katup cahaya, yang memblokade sinar dengan kombinasi elektronik, optik, dan kimia, sehingga tercipta proyeksi gambar.
5. LCOS (Liquid Crystal on Silicon) adalah teknologi hibrid dalam dunia proyektor yang menggabungkan keunggulan LCD dan DLP untuk menghasilkan gambar yang jernih. AISYS (Aspectual Illumination System) adalah teknologi tambahan untuk menghasilkan kontras rasio yang tinggi, mencapai 1000:1.
6. Aspect Ratio juga penting kita ketahui, yaitu rasio antara lebar dan tinggi layar/ gambar. Rasio aspek yang umum adalah 4:3 (standaruntuk TV dan monitor) dan 16:9 (untuk HDTV/DVD yang juga disebut wide-angle).
7. Contrast Ratio. Ini adalah nilai kemurnian warna pada gambar yang diproyeksi, dan dinyatakan dalam rasio XXX:1. Semakin tinggi rasio kontras, maka warna pun semakin dalam, detil, dan kaya. Rasio kontras rata-rata adalah 400:1 untuk proyektor LCD sedangkan beberapa proyektor DLP memiliki rasio kontras 4000:1. Biasanya diukur dengan dua metode: Full On/Off atau ANSI. Metode Full On/Off umumnya memberikan nilai rasio lebih tinggi ketimbang ANSI.
8. Lens shift biasanya fitur istimewaan dari proyektor high-end atau sepesial untuk model home cinema. Lens shift mempunyai simular efek, efek yang hampir sama dengan 'Keystone correction' kalau tidak efek akan dilakukan secara fisik dengan menyetel sudut lensa proyektor untuk ke pembetulan tampilan. Hal ini adalah metode yang lebih baik dalam menghasilkan tampilan persegi, daripada menggunakan koreksi keystone sebagai koreksi dengan menggunakan Lens shift (lebih baik daripada secara digital) menghasilkan tidak hilangnya kualitas gambar.
9. Audible Noise Rating, yang berkaitan dengan tingkat kebisingan suara (yang biasanya muncul dari kipas pendingin) saat proyektor digunakan. Diukur dalam satuan desibel (dB), audible noise pada proyektor berkisar 34-38 dB.
10. Keystone berkaitan dengan koreksi posisi. Keystone adalah distorsi dari gambar yang diproyeksi, karena letak dari angle proyektor yang kurang pas ke layar. Misalnya, bagian atas lebih lebar dari bawahnya. Fitur Keystone Corrections mampu memperbaiki kondisi tersebut, baik vertikal maupun horizontal.
Dengan melihat spesifikasi proyektor, maka anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan anda tidak salah pilihan
postingan ini belum di lakukan edit, karena memang lagi buru bur nyari projector yang bisa di tempat terang , ya mungkin yang sekitar 5000 lumens
ini di copy untuk pembelajaran saja.
DEFENISI DAN STANDART ISTILAH DALAM PROJECTOR
Proyektor
adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi,
karena mampu
menampilkan gambar dengan
ukuran besar.
Istilah teknis dalam
Proyektor :
Resolutions
1. ANSI lumens
2. Contrast Ratio
3. Liquid Crystal Display (LCD)
4. Digital Light Processing
(DLP)
5. Liquid Crystal on Silicon
(LCOS)
6. Aspect Ratio
7. Lens shift
8. Keystone
RESOLUSI :
JENIS
PANEL
|
RESOLUSI
|
VGA ( Video
Grahics Array )
|
640 x 480 Pixel
|
SVGA ( Super
VGA )
|
800 x 600 Pixel
|
XGA (
Extentend Graphics Array )
|
1024 x 768 Pixel
|
SXGA ( Super
XGA )
|
1280 x 1024 Pixel
|
WXGA ( Wide
XGA )
|
1366 x 769 Pixel
|
UXGA ( Ultra
XGA )
|
1600 x 1200 Pixel
|
WUXGA ( Wide Ultra XGA )
|
1920 x 1200 Pixel
|
Resolusi
adalah jumlah pixel yang dapat dihasilkan, yang diekspresikan sebagai resolusi
pixel horizontal dan vertikal. Resolusi “sesungguhnya” dari sebuah proyektor
adalah jumlah pixel maksimum yang dapat diproyeksikannya. Semakin tinggi
tingkat resolusinya, semakin tinggi detil gambar yang dapat ditampilkannya
(lihat tabel). Berbicara mengenai tren resolusi proyektor, sebagian besar kini
mulai beralih ke resolusi XGA ( 1024 x 768 ).
KECERAHAN :
Tingkat
kecerahan (brightness) adalah ukuran luminasi atau cahay yang diterima yang
biasanya diukur dalam satuan ANSI (American National Standard Institute)
lumens. Semua proyektor menggunakan sebuah lampu untuk menciptakan cahaya
proyeksi. Keefisienan desain proyektor sangatt meneukan seberapa besar
brightness loss secara internal.
Sebuah proyektor berlumens
tinggi umumnya berharga lebih tinggi dibandingkan yang berlumens rendah. Ukuran
lumens ini juga sangat tergantung pada kebutuhan, misalnya tingkat kecerahan
cahaya di dalam suatu ruangan.
CONTRAST RATIO :
Adalah ukuran
perbandingan antara warna hitam dan putih. Tingkat contrast ratio yang tinggi
merupakan indikasi mengenai seberapa baik suatu gambar bisa tampil baik di layar
proyeksi, khususnya dalam hal kehalusan detil warna. Biasanya diukur dengan dua
metoda, Full On/Off dan ANSI. Jadi, bila Anda hendak membandingkan contrast
ratio dua buah proyektor, pastikan keduanya menggunakan metoda yang sama.
Umumnya, metona Full On/Off memberikan nilai contrast ratio yang lebih tinggi
dibandingkan ANSI.
LCD (Liquid Crystal Display)
:
PROYEKTOR LCD bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang
dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna
dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam
proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil
pembiasan dari panel-panel LCD tsb yang telah disatukan oleh sebuah prisma
khusus. Gambar yang telah disatukan tsb kemudian dilewatkan melalui lensa dan
di”jatuh”kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang
dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang
dihasilkan oleh panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar
pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor
DLP. Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien
sehingga dapat memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan proyektor
dengan teknologi DLP.
Sebagai contoh , untuk
menampilkan warna ungu, maka LCD panel warna hijau akan di non-aktifkan dan
kemudian citra diolah menggunakan LCD panel warna biru dan merah sehingga dapat
terbuat warna ungu yang ingin ditampilkan. Di dalam piranti sistem, objek tsb
dibuat ulang secara digital, baru kemudian diproyeksikan ke layar dan secara
teknologi yang memungkinkan cahaya yang dihasilkan lebih efisien, dengan daya
listrik yang sama, sorotan proyektor LCD lebih terang.
Digital Light
Processing (DLP)
PROYEKTOR DLP
memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Salah satu perbedaan DLP
adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD – Digital Micro Device). Pada chip DLP
ini terdapat cermin-cermin yang berukuran mikro (sepersejuta) yang terbuat dari
alumiinium dan berfungsi untuk memantulkan cahaya untuk membentuk citra.
Cermin-cermin ini dapat bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik.
Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya yang lewat
lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki warna yang spesifik
untuk memberi warna pada gambar. Sehingga diperlukan filter warna (berupa
lingkaran yang berisi warna-warna dasar merah, hijau dan biru) yang berputar
dengan ritme tertentu dan tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro.
Cahaya yang tidak dipakai pada gambar akhir aka dibelokkan keluar dari jalur
bias oleh cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP
dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda . sehingga
biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an keatas). Keunggulan
teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang cahaya yang diperlukan. Hal ini
tentu mempengaruhi ukuran “bodi” proyektor. Selain itu, kontras warna yang
dihasilkan proyektor DLP sangat baik dengan kualitas warna hitam yang lebih
baik. Piksel yang terlihat pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga
dapat diminimalisir dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP
terdapat pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya.
Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan “efek pelangi”.
Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada akibat kesalahan
perputaran lingkaran warna.
Pada tahun 1991, Texas
Instrument membentuk Digital Imaging Venture Project (DIVP) untuk secara
radikal membawa teknologi DLP ke pasaran. Selama 5 tahun berikutnya, Texas
Instrument berhasil membawa DLP dari sekadar proyek riset menjadi sebuah produk
komersial. Di tahun 1996, berbagai perusahaan terkemuka kemudian menerapkan DLP
bagi produk mereka, sekaligus mengukuhkan DLP sebagai satu-satunya sistem
proyeksi digital di dunia.
ASPECT RATIO
Ada dua jenis aspect ratio yang paling sering
digunakan, 4:3 (full screen) dan 16:9 (wide screen). Sebenarnya masih ada juga
ukuran aspect ratio yang lain, namun tidak terlalu sering dipakai. Sebagian
besar proyektor mempunyai kemampuan untuk menampilkan ukuran berapa saja yang
akan dikeluarkan, tidak tergantung pada rasio yang ditentukan. Pada umumnya
semua laptop minimal mempunyai sedikitnya dua pilihan aspect.
PROJECTION SCREEN SIZE AND
RANGE
Salah satu keuntungan utama
penggunaan projector dibandingkan dengan TV plasma adalah layarnya yang sangat
lebar. Projector dapat menampilkan gambar dari ukuran 40’’ menjadi 300” dan
memberikan kualitas gambar yang nyata. Besar proyeksi pada screen bergantung
dengan jarak antara projector dan screen. Semakin jauh projector diletakkan
semakin besar gambar yang ditampilkan.
VIDEO SIGNAL INPUT
Sebagian besar projector
menawarkan beberapa jenis metode input yang berbeda-beda :
* VGA (Analog) connector – digunakan untuk menghubungkan dengan
notebook/PC
* DVI (Digital) connector – digunakan untuk
menghubungkan graphic card seri terbaru yang mensupport digital connection
* Video S-Video – digunakan untuk sambungan
ke DVD,VCR dan juga Camcorders
* HDTV connectors – digunakan untuk koneksi
dengan media yang mensupport High Definition Format seperti DVD player ataupun
konsol game seperti Xbox
Agar Proyektor tetap berfungsi dengan baik, lakukan perawatan
proyektor sebagai berikut :
1. Bersihkan lensa dengan menggunakan lens cleaning paper
2. Bersihkan bodi proyektor menggunakan kain lembut yang bersih,
khusus untuk debu yang membandel gunakan cairan pembersih khusus pada kain lap
3. Menyimpan proyektor sebaiknya pada tempat kering dan tidak terlalu
lembab, lebih disarankan disimpan dalam tas aslinya
4. Membawa proyektor lengkap dengan tasnya ketika dipindahkan ke
tempat yan jauh
5. Selalu memperhatikan informasi lampu di setting>information>lamp
time hours untuk mempersiapkan penggantian lampu
6. Selalu membuka penutup lensa saat proyektor dalam kondisi hidup
7. Sebaiknya menggunakan stabilizer atau UPS untuk menghindari
kerusakan
8. Jangan menggunakan lampu yang lewat umur pakainya, karena akan
mengakibatkan ledakan dan kerusakan bagian lain
9. Jangan pernah melepas lampu dan semua komponen yang ada saat
listrik masih terhubung dengan proyektor
10. Jangan meletakkan proyektor di tempat yang tidak stabil, karena
akan jatuh dan rusak
11. Jangan menutup lubang ventilasi dengan peralatan yang akan
menghalangi proses pendinginan
12. Jangan menggunakan pengatur keystone bagian depan lebih dari 10
derajat dan bagian belakang lebih dari 15 derajat
13. Jangan meletakkan proyektor dalam posisi vertical (berdiri)
14. Jangan meletakkan peralatan lain diatas proyektor
15. Jangan menutup lensa dengan bahan yang mudah terbakar saat
proyektor hidup
16. Jangan meletakkan cairan didekat proyektor maupun listrik
17. Gunakan ceiling mount/bracket untuk instalasi diatas
plafon
Istilah Umum Pada Menu Projector
1. Power On/Off
2. Blank mematikan display
3. Mode tombol cepat mengatur display
4. Source memilih input signal RGB
,component video,S-Video
5. Auto, mengatur display terbaik yang
ditampilkan proyektor
6. Lampu indicator light, menunjukkan lampu berfungsi baik atau
tidak
7. Temperature warning light, menunjukkan suhu dalam proyektor
8. Power indicator light, menunjukkan proyektor sedang
beroperasi
9. Kiri mengatur koreksi keystone
10. Kanan mengatur koreksi keystone
11. Menu menghidupkan OSD ( on screen display )
12. Exit keluar dari menu
13. Focus ring mengatur focus
14. Zoom ring mengatur zoom untuk memperbesar atau memperkeci gambar
15. Freeze, mematikan display pada gambar
terakhir disimpan
16. Up, down, left, right
17. Keystone, mengatur secara manual proporsi
display
18. Page up, down, melanjutkan
ke halaman berikut atau kembali saat menggunakan untuk presentasi
19. Auto, untuk mengatur display terbaik yang bisa ditampilkan
proyektor
20. Blank, mematikan display, sehingga
muncul warna hitam di layar
Istilah
dalam peralatan Proyektor
Ketika anda akan memutuskan untuk membeli peralatan proyeksi(Projector, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, yang menjelaskan spesifikasi dari peralatan yang anda pilih.
1. ANSI Lumens adalah sistem pengukuran standar proyeksi gambar, yang dibuat oleh American National Standards Institute. Lumens sendiri adalah istilah ukuran kecerahan (brightness) layar dan gambar yang diproyeksikan, biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut, sebuah gambar di area 1 m dibagi dalam 9 bagian. Cahaya diukur dari tengah setiap segmen, lalu dirata-rata. Satuan pengukurannya memakai ANSI Lumens.
Semakin besar orang yang melihat sebaiknya nilai lumens proyektor harus semakin tinggi, agar hasil proyeksi terlihat optimal. Contohnya, 50 pemirsa cukup dengan proyektor 800 ANSI lumens, tetapi 1.000 pemirsa harus memakai setidaknya yang berkapasitas 5.000 ANSI lumens.
2. Resolusi, yang didefinisikan dengan jumlah titik yang mampu diproyeksikan untuk membentuk sebuah gambar, dan dinyatakan dengan jumlah picture elements (pixel) Semakin tinggi tingkat resolusi, semakin tinggi pula detil gambar yang dapat tersaji.
Berikut daftar tingkatan resolusi: VGA (Video Graphics Array): 640 x 480 pixel, SVGA (Super VGA): 800 x 600 pixel, XGA (Extended Graphics Array): 1.024 x 768 pixel, SXGA (Super XGA): 1.280 x 1.024 pixel, WXGA ( XGA): 1 .366 x 768 pixel, UXGA (Ultra XGA): 1 .600 x 1 .200 pixel, dan WUXGA ( Ultra XGA): 1.920 x 1.200 pixel.
3. Jenis DLP (Digital Light Processing) ini merupakan satu dari dua jenis tampilan standar pada poyektor. Teknologi dengan cermin yang dikembangkan Texas Instruments ini memodulasikan cahaya dari lampu dan mengirimkan sinyal cahaya ke lensa, lalu meneruskannya ke Layar.
4. LCD (Liquid Crystal Display). Jenis lain dari tampilan standar pada proyektor. LCD beroperasi seperti katup cahaya, yang memblokade sinar dengan kombinasi elektronik, optik, dan kimia, sehingga tercipta proyeksi gambar.
5. LCOS (Liquid Crystal on Silicon) adalah teknologi hibrid dalam dunia proyektor yang menggabungkan keunggulan LCD dan DLP untuk menghasilkan gambar yang jernih. AISYS (Aspectual Illumination System) adalah teknologi tambahan untuk menghasilkan kontras rasio yang tinggi, mencapai 1000:1.
6. Aspect Ratio juga penting kita ketahui, yaitu rasio antara lebar dan tinggi layar/ gambar. Rasio aspek yang umum adalah 4:3 (standaruntuk TV dan monitor) dan 16:9 (untuk HDTV/DVD yang juga disebut wide-angle).
7. Contrast Ratio. Ini adalah nilai kemurnian warna pada gambar yang diproyeksi, dan dinyatakan dalam rasio XXX:1. Semakin tinggi rasio kontras, maka warna pun semakin dalam, detil, dan kaya. Rasio kontras rata-rata adalah 400:1 untuk proyektor LCD sedangkan beberapa proyektor DLP memiliki rasio kontras 4000:1. Biasanya diukur dengan dua metode: Full On/Off atau ANSI. Metode Full On/Off umumnya memberikan nilai rasio lebih tinggi ketimbang ANSI.
8. Lens shift biasanya fitur istimewaan dari proyektor high-end atau sepesial untuk model home cinema. Lens shift mempunyai simular efek, efek yang hampir sama dengan 'Keystone correction' kalau tidak efek akan dilakukan secara fisik dengan menyetel sudut lensa proyektor untuk ke pembetulan tampilan. Hal ini adalah metode yang lebih baik dalam menghasilkan tampilan persegi, daripada menggunakan koreksi keystone sebagai koreksi dengan menggunakan Lens shift (lebih baik daripada secara digital) menghasilkan tidak hilangnya kualitas gambar.
9. Audible Noise Rating, yang berkaitan dengan tingkat kebisingan suara (yang biasanya muncul dari kipas pendingin) saat proyektor digunakan. Diukur dalam satuan desibel (dB), audible noise pada proyektor berkisar 34-38 dB.
10. Keystone berkaitan dengan koreksi posisi. Keystone adalah distorsi dari gambar yang diproyeksi, karena letak dari angle proyektor yang kurang pas ke layar. Misalnya, bagian atas lebih lebar dari bawahnya. Fitur Keystone Corrections mampu memperbaiki kondisi tersebut, baik vertikal maupun horizontal.
Dengan melihat spesifikasi proyektor, maka anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan anda tidak salah pilihan
Penjelasan Istilah-istilah di dalam Hitachi Projector
ISTILAH-ISTILAH DALAM SPESIFIKASI HITACHI PROJECTOR
Resolution
Resolusi Banyaknya titik /
pixel ( Picture element ) yg membentuk suatu gambar.
Semakin tinggi Resolusi, maka gambar akan semakin halus
dan detail.
Banyaknya titik / pixel ( Picture element ) yg membentuk
suatu gambar. Semakin tinggi Resolusi, maka gambar akan semakin halus dan
detail.
Macam-macam resolusi Proyektor :
SVGA ( 800 x 600 pixels ) = 480.000 pixels = 0.5 Mega
Pixels
XGA ( 1024 x 768 pixels ) = 786.432 pixels = 0.79 Mega
Pixels
HD 720p ( 1366 x 1024 pixels ) = 1.049.088 pixels = 1
Mega Pixels
WXGA ( 1280 x 800 pixels ) = 1.024.000 pixels = 1 Mega
Pixels
SXGA+ ( 1400 x 1050 pixels ) = 1.470.000 pixels = 1.47
Mega Pixels
UXGA ( 1600 x 1200 pixels ) = 1.920.000 pixels = 1.9 Mega
Pixels
Full HD ( 1920 x 1080 pixels ) = 2.073.000 pixels = 2
Mega Pixles
WUXGA ( 1920 x 1200 pixels ) = 2.304.000 pixels = 2.3
Mega Pixels
ANSI Lumens
Standar pengukuran kuat cahaya yg dihasilkan oleh suatu
proyektor, dikeluarkan oleh American National Standards Institute. Makin tinggi
ANSI lumen, maka tampilan gambar proyektor akan semakin terang
Standar pengukuran kuat cahaya yg dihasilkan oleh suatu
proyektor, dikeluarkan oleh American National Standards Institute. Lumen = Lux
x m2 Lumen = Kuat cahaya rata-rata yang diterima oleh suatu bidang. Lux = Kuat
cahaya yang diterima oleh suatu titik m2 = luas bidang / tampilan gambar di
layar Lumen selalu tetap, walaupun besar Layar berubah-ubah. Makin kecil layar,
Lux makin besar, sehingga gambar tampak lebih terang Makin besar layar, lux
makin kecil, sehingga gambar tampak lebih redup. Makin tinggi Lumen, Lux makin
besar, sehingga gambar akan semakin terang.
Contrast Ratio
Hasil perbandingan antara cahaya yg paling terang dengan
yg paling gelap yg bisa dihasilkan oleh suatu proyektor.
Makin tinggi Contrast Ratio, maka warna hitam yg
dihasilkan oleh proyektor akan semakin hitam. Hasil perbandingan antara cahaya
yg paling terang dengan yg paling gelap yg bisa dihasilkan oleh suatu
proyektor. Makin tinggi Contrast Ratio, maka warna hitam yg dihasilkan oleh
proyektor akan semakin hitam. Misal : Sebuah proyektor dengan Brightness 2000
ANSI Lumen Cahaya yg paling terang = 2000 ANSI Lumens Cahaya yg paling gelap =
4 ANSI Lumens Contrast Ratio = 2000 : 4 = 500 : 1 Jika ruangan yg digunakan
cukup terang ( misal : 100 ANSI lumens ) , maka cahaya yg paling gelap yg bisa
dihasilkan oleh proyektor = terang ruangan = 100 ANSI Lumens. Maka Contrast
Ratio maksimal yg bisa dicapai = 2000 : 100 = 20 : 1 , sehingga lebih dari
cukup bila menggunakan proyektor dengan Contrast Ratio = 500 : 1 saja.
Throw Ratio
Hasil perbandingan antara jarak Layar ke proyektor dengan
lebar layar yg digunakan. Makin tinggi Throw Ratio, maka jarak antara layar ke
proyektor akan semakin jauh. Hasil perbandingan antara jarak Layar ke proyektor
dengan lebar layar yg digunakan. Makin tinggi Throw Ratio, maka jarak antara
layar ke proyektor akan semakin jauh. Misal : Sebuah Proyektor mempunyai Throw
Ratio lens = 1.5 – 1.8 : 1 , sedangkan layar yg akan digunakan berukuran 4 x 3
meter. Jarak terdekat antara layar – proyektor = 4 x 1.5 = 6 meter Jarak terjauh
antara layar – proyektor = 4 x 1.8 = 7.2 meter
Video Format
Perbandingan antara bidang horizontal dengan bidang
vertikal dari suatu gambar yg dihasilkan oleh proyektor. Perbandingan antara
bidang horizontal dengan bidang vertikal dari suatu gambar yg dihasilkan oleh
proyektor. Ada beberapa Video Format, yaitu : Letter Box ( 4 : 3 ) = Format
gambar televisi dan komputer standard Wide Screen ( 16 : 10 ) = format gambar
Wide Screen pada komputer Wide Sceen ( 16 : 9 ) = Format gambar HDTV, Full-HD
pada DVD Player dan Blu Ray
Auto Keystone Corrections
Proyektor akan membetulkan gambar yg bentuknya trapesium
ke bentuk normal secara otomatis, bila kita mengubah kedudukan sudut proyektor
terhadap Layar. Proyektor akan membetulkan gambar yg bentuknya trapesium ke
bentuk normal secara otomatis, bila kita mengubah kedudukan sudut proyektor
terhadap Layar. Bila posisi sudut tembak antara proyektor dan layar tidak tegak
lurus / membentuk sudut 90o , maka gambar yg dihasilkan oleh proyektor akan
berbentuk trapesium ( lebar gambar bagian atas menjadi lebih besar daripada
bagian bawah atau sebaliknya ) Hal ini biasanya bisa diatasi dengan Keystone
Correction yg pada umumnya bisa dilakukan dengan masuk ke aplikasi menu
proyektor, lalu bentuk gambar dikoreksi secara manual dengan cara menekan
tombol-tombol pada panel kontrol proyektor. Dengan adanya Auto Keystone
Corrections , koreksi gambar akan dilakukan secara otomatis dan hanya dalam
waktu 4 detik saja. Kita tinggal mengatur ketinggian kaki proyektor dan
menunggu 4 detik, lalu gambar sudah berbentuk normal kembali.
Vertical Kestone
Gambar akan tampak menyempit di atas atau di bawah (
trapesium), bila letak sudut proyektor terhadap layar tidak sejajar. Gambar
akan tampak menyempit di atas atau di bawah ( trapesium), bila letak sudut
proyektor terhadap layar tidak sejajar. Bila posisi sudut tembak antara
proyektor dan layar tidak tegak lurus / membentuk sudut 90o , maka gambar yg
dihasilkan oleh proyektor akan berbentuk trapesium ( lebar gambar bagian atas
menjadi lebih besar daripada bagian bawah atau sebaliknya )
Horizontal Keystone
Gambar akan tampak menyempit di kiri atau kanan Jajaran
Genjang ), bila posisi lensa proyektor tidak tepat di tengah Layar atau tidak
tegak lurus terhadap layar. Gambar akan tampak menyempit di kiri atau kanan (
Jajaran Genjang ), bila posisi lensa proyektor tidak tepat di tengah Layar atau
tidak tegak lurus terhadap layar.
Hybrid Filter
Filter dengan bahan dan disain khusus, sehingga kotoran
tidak mudah menempel / membuat filter buntu dan udara tetap bisa masuk. Hybrid
Filter merupakan saringan udara yg dibuat dari bahan khusus dan terdiri dari
beberapa lapisan bahan, sehingga udara bersih bisa tetap masuk, sedangkan
kotoran den debu-debu halus bisa tertahan di filter, namun pada saat proyektor
mati, kotoran tersebut langsung jatuh sehingga tidak membuat filter mudah
buntu. Pada filter biasa harus dibersihkan setiap penggunaan proyektor selama
100 jam, kalau sampai terlambat dibersihkan, maka tidak ada aliran udara yg
mendinginkan bagian dalam proyektor tersebut dan menjadi sangat panas, sehingga
akan merusakkan beberapa komponen proyektor yg tidak tahan panas. Dengan Hybrid
Filter, waktu membersihkan filter bisa diperpanjang dari setiap 100 Jam,
menjadi 1000 Jam, bahkan ada proyektor yg filternya tahan hingga 5000 jam.
Sehingga filter tidak perlu dibersihkan dan langsung diganti saja bersamaan
dengan penggantian Lampu Proyektor, karena setiap pembelian Lampu Proyektor
Hitachi juga disertakan didalamnya Filter Udara untuk Proyektor tersebut.
Lamp cover on top
Tutup lampu di sebelah atas proyektor, sehingga tidak
perlu melepaskan proyektor dari Bracket, bila ingin mengganti lampu. Tutup
lampu di sebelah atas proyektor, sehingga tidak perlu melepaskan proyektor dari
Bracket, bila ingin mengganti lampu. Sangat praktis untuk proyektor yg dipasang
permanen digantung pada plafond. Pada umumnya , letak tutup lampu proyektor ada
di bagian bawah. Dan bila proyektor tersebut mau digantung di plafond, bagian
bawah tersebut tertutup oleh Bracket proyektor, sehingga kalau ingin mengganti
lampu, harus menurunkan proyektor, melepaskan bracket, lalu baru bisa membuka
tutup lampu dan mengganti lampu proyektor. Setelah lampu diganti, bracket
dipasang kembali ke proyektor, lalu proyektor digantungkan ke plafond dan harus
setting gambarnya supaya tepat di Layar. Jadi butuh banyak langkah dan keahlian
khusus untuk setting proyektor dan biasanya hanya teknisi yang bisa melakukan
hal tersebut, sehingga perlu biaya tambahan untuk mengganti lampu. Dengan tutup
lampu di sebelah atas proyektor, kita tidak perlu menurunkan proyektor dari
bracket, bila ingin mengganti lampu proyektor. Sangat praktis untuk proyektor
yg dipasang permanen digantung pada plafond.
Template Functions
Pola-pola gambar garis, kotak, titik, lingkaran dan peta
dunia yg sudah tersimpan dalam proyektor, sebagai alat bantu untuk menerangkan
sesuatu. Seringkali guru merasa kesulitan bila ingin menerangkan sesuatu dengan
menggambar langsung dipapan tulis yg sekaligus sebagai Layar proyektor.
Template Functions pada proyektor Hitachi ini, bisa menampilkan pola
garis-garis lurus, garis patah-patah, lingkaran dengan sudut-sudutnya,
kotak-kotak , baik dengan warna background hitam atau putih. Juga ada Peta
Dunia, sehingga guru akan dengan mudah menerangkan letak dari suatu tempat
dalam peta dunia.
Blackboard/Whiteboard Mode
Proyektor secara otomatis akan menyesuaikan warna
tampilannya, bila digunakan pada whiteboard atau dinding berwarna sebagai
layar. Seringkali kita tidak menggunakan layar khusus untuk persentasi, tetapi
menggunakan papan tulis, dinding atau tembok sebagai layar proyektor. Bila
warna dinding/tembok tersebut putih, tidak akan jadi masalah, tetapi bila
tembok berwarna lain ( missal : hijau ), maka warna yg seharusnya putih akan
tampak menjadi kehijauan. Bila kita memakai whiteboard sebagi Layar, warnanya
tidak masalah, tetapi sinar pantulan dari whiteboard akan mengganggu audien.
Dengan Whiteboard Mode, proyektor akan secara otomatis mengurangi cahayanya,
sehingga pantulan sinar menjadi minimal dan tidak menggangu audien. Begitu juga
bila kita menggunakan dinding yg berwarna, kita bisa memilih warna yg sesuai,
dan proyektor langsung mengkompensasi warna tersebut , sehingga warna yang
tampil sesuai dengan aslinya dan warna putih tetap putih walaupun pada dinding
warna.
Perfect Fit
Bila posisi ideal antara proyektor dan layar tidak
tercapai dan bentuk gambar menjadi aneh, maka bentuk gambar dapat dikoreksi
dengan Perfect Fit.
Stacking
Menggabungkan gambar dari 2 buah proyektor atau lebih ,
sehingga menghasilkan gambar yang jauh lebih terang ( Jumlah lumen dari
proyektor-proyektor yg dipakai )
Optional Lens
Pilihan lensa yg bisa digunakan, bila jarak layar ke
proyektor membutuhkan jarak tertentu dan tidak dapat terjangkau oleh lensa
bawaan proyektor. Seringkali, suatu ruangan sudah disiapkan secara khusus
tempat proyektor di belakang, sehingga bila kita menggunakan lensa yg ada, maka
gambar akan menjadi terlalu besar dan keluar dari area Layar. Atau letak
proyektor terlalu dekat dengan Layar, sehingga gambar terlalu kecil, padahal
Layar yg dipakai sangat lebar. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa tipe
proyektor yg bisa diganti-ganti lensanya dengan Optional Lens. Pada Optional
Lens, masing-masing Lensa mempunyai Throw Ratio yg berbeda-beda, sehingga kita bisa
menyesuaikan dan menghitung jarak antara Layar - proyektor yg disesuaikan
dengan ukuran Layar yg digunakan.
Security Bar
Bagian pengaman dari proyektor yg bisa dimasuki rantai
lalu diberi gembok. Banyak sekali proyektor yg dicuri orang, karena tidak ada
pengaman khusus pada proyektor tersebut. Untuk mengantisipasi terhadap
pencurian, pada setiap proyektor Hitachi dilengkapi dengan Security Bar, yaitu
berupa lubang yang bisa dimasuki rantai, lalu rantai tersebut bisa diberi
gembok. Karena proyektor diikat dengan rantai baja, maka pencuri akan berpikir
ulang untuk meneruskan niatnya, sehingga proyektor aman dari pencurian.
Transtition Detector
Sistem pengaman dari proyektor yg akan memberikan
peringatan, bila proyektor telah dipindahkan dari posisi semula. Transition
Detector merupakan salah satu tambahan sistem pengamanan terhadap pencurian
pada proyektor Hitachi. Sistem ini bekerja dengan cara mengingat posisi dan
sudut peletakkan proyektor dan apabila sudut tersebut berubah karena proyektor
dipindahkan, maka proyektor akan memberikan pesan / peringatan, untuk mematikan
Transition Detector tersebut, supaya proyektor bisa digunakan. Bila fungsi
tersebut tidak dimatikan, maka proyektor tidak akan menampilkan gambar dari
komputer / video. Hal ini akan membingungkan dan membuat frustrasi pencuri ,
karena untuk mematikan Transition Detector dibutuhkan sebuah Password yg hanya
diketahui oleh pemilik proyektor tersebut., sehingga akan mudah diketahui bahwa
proyektor tersebut hasil curian.
PIN Lock
Empat buah kode yg harus dimasukkan, supaya proyektor
bisa digunakan. Bila salah memasukkan kode lebih dari 3 kali, maka proyektor
akan mati dengan sendirinya. PIN Lock merupakan salah satu tambahan sistem
pengamanan terhadap pencurian pada proyektor Hitachi. Sistem ini bekerja dengan
cara meminta Password / PIN , supaya bisa menggunakan proyektor. Bila selama 3
kali berturut-turut , PIN yng dimasukkan salah, maka proyektor akan mati dengan
sendirinya. Hal ini akan membingungkan dan membuat frustrasi pencuri , karena
untuk menggunakan proyektor dibutuhkan PIN yg hanya diketahui oleh pemilik
proyektor tersebut., sehingga akan mudah diketahui bahwa proyektor tersebut
hasil curian.
My Screen Lock
Kode untuk mengganti Logo / gambar sebagai identitas
pemilik proyektor. Logo / gambar akan muncul, saat proyektor dihidupkan dan
bila tidak ada Input yg masuk. My Screen Lock merupakan salah satu tambahan
sistem pengamanan terhadap pencurian pada proyektor Hitachi. Sistem ini bekerja
dengan cara merekam gambar / logo perusahaan ke dalam proyektor dan menambahkan
Password untuk mengganti gambar / logonya. Hal ini akan membingungkan dan
membuat frustrasi pencuri , karena akan muncul gambar / logo perusahaan pemilik
proyektor , begitu proyektor dinyalakan dan untuk menghapus gambar / logo
tersebut , dibutuhkan sebuah Password yg hanya diketahui oleh pemilik proyektor
tersebut., sehingga akan mudah diketahui bahwa proyektor tersebut hasil curian.
Kensington Lock
Kunci pengaman proyektor dengan kawat baja yg dihubungkan
ke proyektor.
HDMI
High Definition Multimedia Interface. Format gambar video
digital dengan resolusi tinggi, yg dapat mengolah informasi gambar dan suara
dalam satu kabel. High Definition Multimedia Interface. Format gambar video
digital dengan resolusi tinggi, yg dapat mengolah informasi gambar dan suara
dalam satu kabel. HDMI ini biasa digunakan untuk pemain Blu Ray dengan video
beresolusi Full-HD ( 1920 x 1080 pixels ) yg menghasilkan gambar dengan
kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan gambar dari pemain DVD.
S-Video
Super Video. Input Video dengan kabel khusus yg biasanya
digunakan untuk Kamera Video atau Pemain DVD, dengan kualitas gambar yg lebih
bagus dibanding Composite Video.
Composite Video
Input Video dengan kabel Coaxial dan Jack RCA. Sangat
praktis karena bisa digunakan dengan kabel yg panjangnya hingga ratusan meter.
Component Video
Input Video dengan kabel Coaxial dan 3 buah Jack RCA.
Kualitas paling bagus pada format gambar Video Analog. Biasanya digunakan pada
pemain DVD.
DVI-D
Digital Visual Interface ( type D ). Input komputer
digital. Kualitas gambar jauh lebih bagus, karena ditansfer dengan data
digital.
RGBHV
Red,Green,Blue,Horizontal,Vertical. Input komputer analog
yg sinyalnya dipisah dalam 5 buah kabel Coaxial dengan konektor BNC. Digunakan
untuk input komputer dengan kabel yg sangat panjang ( lebih dari 100 m )
PC-less Presentation
Menampilkan gambar langsung dari FlashDisk / Portable
Storage. File PowerPoint harus di ”save as jpg” sebelum dimasukkan ke
FlashDisk. Bisa membaca file : jpg, bmp dan juga file video : mpg.
USB Display
Menampilkan gambar komputer ke proyektor dengan
menggunakan kabel USB type B. Sebelumnya komputer di-install software
LiveViewer dari Hitachi.
USB Type A
Slot USB yg bisa digunakan untuk FlashDisk / Portable
Storage ( PC-Less Presentation ) atau untuk USB Wireless Adapter ( Wireless
Projector )
USB Type B
Slot USB yg bisa digunakan untuk USB Display atau fungsi
Remote Control sebagai mouse yg bisa mengendalikan komputer.
RJ-45 LAN
Slot untuk menghubungkan proyektor ke jaringan komputer (
Local Area Network ). Bisa digunakan untuk Network Display atau fungsi-fungsi
networking lainnya.
RGB / komputer input
Menampilkan gambar komputer dengan kabel data komputer
analog / RGB Cable ( Red,Green,Blue Cable )
Network Display
Menampilkan gambar komputer ke proyektor melalui kabel
LAN ( Twist Pair ) Sebelumnya komputer di-install software LiveViewer dari
Hitachi.
Wireless Display
Menampilkan gambar komputer ke proyektor secara nirkabel
/ wireless ( WiFi ). Proyektor harus dipasangi SD Card / USB Wireless Adapter.
Sebelumnya komputer di-install software LiveViewer dari Hitachi.
SD Card Wireless Adapter
Suatu alat yg dipasang pada slot SD Card pada proyektor,
sehingga proyektor dapat menerima sinyal gambar dari komputer secara Wireless (
WiFi ).
USB Wireless Adapter
Suatu alat yg dipasang pada slot USB Type A pada
proyektor, sehingga proyektor dapat menerima sinyal gambar dari komputer secara
Wireless ( WiFi ).
Single PC Mode
Tampilan dari satu komputer secara penuh ke satu
proyektor dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi )
Proyektor dapat menampilkan gambar dari satu komputer secara penuh dengan mode
Single PC. Single PC Mode dapat dilakukan antara PC dan proyektor secara
langsung atau melalui switch hub apabila menggunakan kabel LAN. Selain melalui
kabel LAN Single PC mode dapat dilakukan secara wireless. Untuk koneksi baik
melalui LAN atau wireless ini memerlukan perangkat lunak Live Viewer yang sudah
disertakan.
Multi PC Mode
Tampilan dari 4 komputer sekaligus ke satu proyektor
dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi ) Proyektor
dapat juga menampilkan gambar dari empat komputer secara bersamaan dengan mode
Multi PC. Untuk menampilkan gambar dari empat komputer secara bersamaan maka pada
layar proyeksi akan dibagi menjadi empat bagian yang sama. Multi PC Mode hanya
dapat dilakukan antara PC dan proyektor melalui switch hub apabila menggunakan
kabel LAN. Selain melalui kabel LAN Multi PC mode dapat dilakukan secara
wireless. Untuk koneksi baik melalui LAN atau wireless ini memerlukan perangkat
lunak Live Viewer yang sudah disertakan.
Multi Projector
Tampilan dari satu komputer ke lebih dari satu proyektor
( hingga 12 proyektor ) dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau
Wireless ( WiFi ) Pada Multi Projector gambar dari satu komputer akan
dikirimkan ke sejumlah proyektor (jumlah proyektor yang dapat tercakup adalah
sejumlah 12 buah proyektor). Sehingga tampilan ke-12 proyektor akan sama.
Sebagai gambaran seperti kita menggunakan perangkat splitter. Dalam hal ini
untuk Multi Projector dapat dilakukan melalui LAN dan juga secara wireless.
Moderator Control Mode
Tampilan satu dari 50 buah komputer dengan Moderator ke
satu proyektor dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless (
WiFi ) Dengan Moderator Control Mode kita dapat memilih dari 50 komputer mana
yang akan terhubung ke proyektor melalui kabel LAN atau wireless. Sehingga
dengan Moderator Control ini akan mempermudah dalam hal pengaturan gambar dari
komputer mana yang akan ditampilkan melalui proyektor
Ad-Hoc
Hubungan langsung antara satu komputer dengan satu
proyektor dalam suatu jaringan dengan menggunakan kabel LAN / Network Display
atau Wireless ( WiFi )
Infrastructure
Hubungan antara komputer-komputer dan proyektor dalam
satu jaringan dengan struktur dan administrasi jaringan tertentu dengan
menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless (
WiFi ) IEEE 802.11b/g/n
Standard komunikasi wireless ( WiFi ) yg dikeluarkan oleh
Institute of Electrical & Electronic Engineer yg bekerja pada frekuensi 2.4
Ghz dan Bandwith 11 – 54 Mbps.
Networking
Menghubungkan beberapa proyektor dan komputer dalam suatu
jaringan, sehingga masing-masing dapat berkumunikasi untuk mengirim dan
menerima data, menampilkan gambar, mengontrol proyektor, mengirim e-mail, dll.
Scheduling
Menentukan jadwal pengoperasian proyektor, seperti :
kapan harus menyala / mati, pindah input, menampilkan text berjalan,
menampilkan gambar, dll. Scheduling dilakukan oleh komputer administrator untuk
mengatur proyektor – proyektor yang terhubung dalam satu jaringan. Pengaturan
dapat meliputi kapan proyektor menyala dan proyektor mati, sehingga proyektor –
proyektor yang terhubung dalam satu jaringan dapat menyala dan mati secara
otomatis dengan waktu yang berbeda. Hal ini akan membantu kerja operator dalam
mengatur proyektor yang terpasang dalam jumlah yang banyak. Satu hal lagi
dengan scheduling ini akan meningkatkan efisiensi dan memperpanjang umur lampu.
Messenger
Menampilkan Pesan / Running Text ke satu atau lebih
proyektor yg tergabung dalam satu jaringan dari sebuah komputer yg dilakukan
secara remote. Selain scheduling administrator dapat mengirimkan pesan berupa
running text ke proyektor – proyektor yang terhubung dalam jaringan. Sehingga
dapat lebih efisien dalam satu waktu bisa mengirimkan pesan ke banyak ruang
yang terpasang proyektor.
E-mail Alerts
Proyektor akan mengirimkan e-mail peringatan secara
otomatis ke 5 buah alamat e-mail, apabila terjadi gangguan atau kerusakan yg
dialami oleh proyektor tersebut. Proyektor yang dipasang terhubung dalam
jaringan dapat mengirimkan email ke sejumlah alamat bila mengalami kerusakan
atau gangguan. Alamat email yang dituju berjumlah 5 alamat email. Email Alerts
ini mempermudah operator dalam menangani kerusakan yang terjadi
My Image ( Image Transfer )
Komputer dapat mengirimkan maksimum 4 gambar ke dalam
memori internal proyektor dan gambar tersebut bisa langsung ditampilkan ke
Layar.
Remote Control
Mengendalikan pengoperasian proyektor dari jarak jauh,
baik melalui Infra Red Remote Control, maupun Web Server Projector dengan
menggunakan kabel LAN / Network atau Wireless ( WiFi )
Centralized Reporting
Mendapatkan laporan tentang status dan kondisi semua
Proyektor yg tergabung dalam suatu jaringan dari satu komputer.
Crestron Ready
Terdapat menu RoomView dari Crestron pada setiap Web
Server proyektor yg memiliki kemampuan networking atau Wireless, yg bisa
digunakan untuk mengoperasikan proyektor sebagai pengganti Remote Control.
Quick Start
Proyektor membutuhkan waktu hanya 4 detik untuk
menampilkan gambar setelah dihidupkan.
Instant On/Off
Hanya butuh waktu 4 detik untuk digunakan dan langsung
bisa dibawa pergi begitu dimatikan.
Eco Button
Tombol untuk menghemat penggunaan listrik. Juga bisa
diprogram untuk 16 fungsi lainnya.
Inteligent Eco Mode
Proyektor akan secara otomatis mengatur terang-redup
lampunya sesuai dengan terang-gelapnya ruangan, sehingga menghemat penggunaan
listrik.
Short Throw Lens
Proyektor menggunakan lensa khusus sehingga jarak antara
layar dan proyektor menjadi lebih dekat.
RS-232C
Standar komunikasi untuk mengontrol pengoperasian
proyektor lewat kabel serial.
DHCP Compliant
Dynamic Host Communication Protocol. Secara otomatis akan
menyediakan alamat IP
Ultimate Short Throw
Jarak antara Layar dan proyektor sangat dekat, dengan
Throw Ratio < 0.3 : 1
Interactive Projector
Proyektor yg dilengkapi dengan sensor, sehingga hasil
tampilannya bisa difungsikan sebagai whiteboard, touch screen mouse dan membuat
annotasi langsung pada layar.
Whiteboard Mode
Menjadikan Layar seperti whiteboard, sehingga kita bisa
menggambar, menulis, menghapus, dll.
Annotation
Membuat coretan, catatan dan keterangan di atas tampilan
program aplikasi yg sudah ada dan hasilnya bisa langsung tersimpan dalam file
tersebut.
Touch Screen Mouse
Menjadikan tampilan proyektor sebagai layar sentuh yg
sangat besar, sehingga kita bisa mengendalikan komputer langsung dari depan
layar.
Object Recognitions
Secara otomatis membetulkan bentuk bangun ,seperti :
lingkaran, segitiga, segi empat, bintang, dan garis yg digambar dengan tangan.
Hand Writing Recognitions
Secara otomatis mengenali tulisan tangan dan mengubahnya
menjadi text. Bahkan mengenali tulisan tangan dalam berbagai macam bahasa.
Search text in Google / Wikipedia Secara otomatis mencari
arti text dengan Google atau Wikipedia. Dan hasilnya bisa disalin dan
digabungkan dalam file di whiteboard.
StarBoard Software
Software khusus yg telah disediakan oleh Hitachi untuk
Interactive Projector, sehingga fungsinya bisa optimal.
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap
No comments:
Post a Comment