Monday 28 August 2017

Defenisi Dan Istilah Pada Projector

Postingan Ini gabungan dari beberapa Blog yang saya kunjungi
postingan ini belum di lakukan edit, karena memang lagi buru bur nyari projector yang bisa di tempat terang , ya mungkin yang sekitar 5000 lumens
ini di copy untuk pembelajaran saja.

DEFENISI DAN STANDART ISTILAH DALAM PROJECTOR
    Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu
menampilkan gambar dengan ukuran besar.
Istilah teknis dalam Proyektor :
Resolutions
1. ANSI lumens
2. Contrast Ratio
3. Liquid Crystal Display (LCD)
4. Digital Light Processing (DLP)
5. Liquid Crystal on Silicon (LCOS)
6. Aspect Ratio
7. Lens shift
8. Keystone

RESOLUSI :
JENIS PANEL
RESOLUSI
VGA ( Video Grahics Array )
640 x 480 Pixel
SVGA ( Super VGA )
800 x 600 Pixel
XGA ( Extentend Graphics Array )
1024 x 768  Pixel
SXGA ( Super XGA )
1280 x 1024 Pixel
WXGA ( Wide XGA )
1366 x 769 Pixel
UXGA ( Ultra XGA )
1600 x 1200  Pixel
WUXGA ( Wide Ultra XGA )
1920 x 1200  Pixel
    Resolusi adalah jumlah pixel yang dapat dihasilkan, yang diekspresikan sebagai resolusi pixel horizontal dan vertikal. Resolusi “sesungguhnya” dari sebuah proyektor adalah jumlah pixel maksimum yang dapat diproyeksikannya. Semakin tinggi tingkat resolusinya, semakin tinggi detil gambar yang dapat ditampilkannya (lihat tabel). Berbicara mengenai tren resolusi proyektor, sebagian besar kini mulai beralih ke resolusi XGA ( 1024 x 768 ).

KECERAHAN :
    Tingkat kecerahan (brightness) adalah ukuran luminasi atau cahay yang diterima yang biasanya diukur dalam satuan ANSI (American National Standard Institute) lumens. Semua proyektor menggunakan sebuah lampu untuk menciptakan cahaya proyeksi. Keefisienan desain proyektor sangatt meneukan seberapa besar brightness loss secara internal.
Sebuah proyektor berlumens tinggi umumnya berharga lebih tinggi dibandingkan yang berlumens rendah. Ukuran lumens ini juga sangat tergantung pada kebutuhan, misalnya tingkat kecerahan cahaya di dalam suatu ruangan.

CONTRAST RATIO :
   Adalah ukuran perbandingan antara warna hitam dan putih. Tingkat contrast ratio yang tinggi merupakan indikasi mengenai seberapa baik suatu gambar bisa tampil baik di layar proyeksi, khususnya dalam hal kehalusan detil warna. Biasanya diukur dengan dua metoda, Full On/Off dan ANSI. Jadi, bila Anda hendak membandingkan contrast ratio dua buah proyektor, pastikan keduanya menggunakan metoda yang sama. Umumnya, metona Full On/Off memberikan nilai contrast ratio yang lebih tinggi dibandingkan ANSI.

LCD (Liquid Crystal Display) :
    PROYEKTOR LCD bekerja berdasarkan prinsip pembiasan cahaya yang dihasilkan oleh panel-panel LCD. Panel ini dibuat terpisah berdasarkan warna-warna dasar, merah, hijau dan biru (R-G-B). Sehingga terdapat tiga panel LCD dalam proyektor. Warna gambar yang dikeluarkan oleh proyektor merupakan hasil pembiasan dari panel-panel LCD tsb yang telah disatukan oleh sebuah prisma khusus. Gambar yang telah disatukan tsb kemudian dilewatkan melalui lensa dan di”jatuh”kan pada layar sehingga dapat dilihat sebagai gambar utuh. Gambar yang dihasilkan proyektor LCD memiliki kedalaman warna yang baik karena warna yang dihasilkan oleh panel LCD langsung dibiaskan lensa ke layar. Selain itu gambar pada proyektor LCD juga lebih tajam dibandingkan dengan hasil gambar proyektor DLP. Kelebihan lain dari LCD adalah penggunaan cahaya yang lebih efisien sehingga dapat memproduksi “ansi lumens” yang lebih tinggi dibandingkan proyektor dengan teknologi DLP.
Sebagai contoh , untuk menampilkan warna ungu, maka LCD panel warna hijau akan di non-aktifkan dan kemudian citra diolah menggunakan LCD panel warna biru dan merah sehingga dapat terbuat warna ungu yang ingin ditampilkan. Di dalam piranti sistem, objek tsb dibuat ulang secara digital, baru kemudian diproyeksikan ke layar dan secara teknologi yang memungkinkan cahaya yang dihasilkan lebih efisien, dengan daya listrik yang sama, sorotan proyektor LCD lebih terang.

Digital Light Processing (DLP)
    PROYEKTOR DLP memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan LCD. Salah satu perbedaan DLP adalah adanya chip DLP (disebut juga DMD – Digital Micro Device). Pada chip DLP ini terdapat cermin-cermin yang berukuran mikro (sepersejuta) yang terbuat dari alumiinium dan berfungsi untuk memantulkan cahaya untuk membentuk citra. Cermin-cermin ini dapat bergerak membelokkan cahaya sampai 5000 kali per detik. Perbedaan lain juga terdapat pada cara DLP memberi warna pada cahaya yang lewat lampu proyektor. Cermin mikro pada chip DLP tidak memiliki warna yang spesifik untuk memberi warna pada gambar. Sehingga diperlukan filter warna (berupa lingkaran yang berisi warna-warna dasar merah, hijau dan biru) yang berputar dengan ritme tertentu dan tersinkronisasi dengan pergerakan cermin mikro. Cahaya yang tidak dipakai pada gambar akhir aka dibelokkan keluar dari jalur bias  oleh cermin mikro. Proyektor hi-end ada yang membenamkan 3 chip DLP dalam perangkatnya. Tiap chip menangani warna dasar yang berbeda . sehingga biasanya memiliki harga yang mahal (sekitar US$10.000-an keatas). Keunggulan teknologi DLP terdapat pada ringkasnya ruang cahaya yang diperlukan. Hal ini tentu mempengaruhi ukuran “bodi” proyektor. Selain itu, kontras warna yang dihasilkan proyektor DLP sangat baik dengan kualitas warna hitam yang lebih baik. Piksel yang terlihat pada gambar yang dihasilkan oleh proyektor LCD juga dapat diminimalisir dengan baik oleh teknologi DLP. Sedangkan kelemahan DLP terdapat pada lingkaran warna yang merupakan salah satu komponen pentingnya. Pada beberapa kasus, lingkaran warna ini dapat menghasilkan “efek pelangi”. Yaitu munculnya warna asing di luar 3 warna primer yang ada akibat kesalahan perputaran lingkaran warna.
Pada tahun 1991, Texas Instrument membentuk Digital Imaging Venture Project (DIVP) untuk secara radikal membawa teknologi DLP ke pasaran. Selama 5 tahun berikutnya, Texas Instrument berhasil membawa DLP dari sekadar proyek riset menjadi sebuah produk komersial. Di tahun 1996, berbagai perusahaan terkemuka kemudian menerapkan DLP bagi produk mereka, sekaligus mengukuhkan DLP sebagai satu-satunya sistem proyeksi digital di dunia.


ASPECT RATIO
    Ada dua jenis aspect ratio yang paling sering digunakan, 4:3 (full screen) dan 16:9 (wide screen). Sebenarnya masih ada juga ukuran aspect ratio yang lain, namun tidak terlalu sering dipakai. Sebagian besar proyektor mempunyai kemampuan untuk menampilkan ukuran berapa saja yang akan dikeluarkan, tidak tergantung pada rasio yang ditentukan. Pada umumnya semua laptop minimal mempunyai sedikitnya dua pilihan aspect.
PROJECTION SCREEN SIZE AND RANGE
    Salah satu keuntungan utama penggunaan projector dibandingkan dengan TV plasma adalah layarnya yang sangat lebar. Projector dapat menampilkan gambar dari ukuran 40’’ menjadi 300” dan memberikan kualitas gambar yang nyata. Besar proyeksi pada screen bergantung dengan jarak antara projector dan screen. Semakin jauh projector diletakkan semakin besar gambar yang ditampilkan.
VIDEO SIGNAL INPUT
Sebagian besar projector menawarkan beberapa jenis metode input yang berbeda-beda :
*  VGA (Analog) connector – digunakan untuk menghubungkan dengan notebook/PC
*  DVI (Digital) connector – digunakan untuk menghubungkan graphic card seri terbaru yang mensupport digital connection
*  Video S-Video – digunakan untuk sambungan ke DVD,VCR dan juga Camcorders
*  HDTV connectors – digunakan untuk koneksi dengan media yang mensupport High Definition Format seperti DVD player ataupun konsol game seperti Xbox

Agar Proyektor tetap berfungsi dengan baik, lakukan perawatan proyektor sebagai berikut :
1. Bersihkan lensa dengan menggunakan lens cleaning paper
2. Bersihkan bodi proyektor menggunakan kain lembut yang bersih, khusus untuk debu yang membandel gunakan cairan pembersih khusus pada kain lap
3. Menyimpan proyektor sebaiknya pada tempat kering dan tidak terlalu lembab, lebih disarankan disimpan dalam tas aslinya
4. Membawa proyektor lengkap dengan tasnya ketika dipindahkan ke tempat yan jauh
5. Selalu memperhatikan informasi lampu di setting>information>lamp time hours untuk mempersiapkan penggantian lampu
6. Selalu membuka penutup lensa saat proyektor dalam kondisi hidup
7. Sebaiknya menggunakan stabilizer atau UPS untuk menghindari kerusakan
8. Jangan menggunakan lampu yang lewat umur pakainya, karena akan mengakibatkan ledakan dan kerusakan bagian lain
9. Jangan pernah melepas lampu dan semua komponen yang ada saat listrik masih terhubung dengan proyektor
10. Jangan meletakkan proyektor di tempat yang tidak stabil, karena akan jatuh dan rusak
11. Jangan menutup lubang ventilasi dengan peralatan yang akan menghalangi proses pendinginan
12. Jangan menggunakan pengatur keystone bagian depan lebih dari 10 derajat dan bagian belakang lebih dari 15 derajat
13. Jangan meletakkan proyektor dalam posisi vertical (berdiri)
14. Jangan meletakkan peralatan lain diatas proyektor
15. Jangan menutup lensa dengan bahan yang mudah terbakar saat proyektor hidup
16. Jangan meletakkan cairan didekat proyektor maupun listrik
17. Gunakan ceiling mount/bracket untuk instalasi diatas plafon
Istilah Umum Pada Menu Projector
1. Power On/Off
2. Blank mematikan display
3. Mode tombol cepat mengatur display
4. Source memilih input signal RGB ,component video,S-Video
5. Auto, mengatur display terbaik yang ditampilkan proyektor
6. Lampu indicator light, menunjukkan lampu berfungsi baik atau tidak
7. Temperature warning light, menunjukkan suhu dalam proyektor
8. Power indicator light, menunjukkan proyektor sedang beroperasi
9. Kiri mengatur koreksi keystone
10. Kanan mengatur koreksi keystone
11. Menu menghidupkan OSD ( on screen display )
12. Exit keluar dari menu
13. Focus ring mengatur focus
14. Zoom ring mengatur zoom untuk memperbesar atau memperkeci gambar
15. Freeze, mematikan display pada gambar terakhir disimpan
16. Up, down, left, right
17. Keystone, mengatur secara manual proporsi display
18. Page up, down, melanjutkan ke halaman berikut atau kembali saat menggunakan untuk presentasi
19. Auto, untuk mengatur display terbaik yang bisa ditampilkan proyektor
20. Blank, mematikan display, sehingga muncul warna hitam di layar

Istilah dalam peralatan Proyektor


Ketika anda akan memutuskan untuk membeli peralatan proyeksi(Projector, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, yang menjelaskan spesifikasi dari peralatan yang anda pilih.
1. ANSI Lumens adalah sistem pengukuran standar proyeksi gambar, yang dibuat oleh American National Standards Institute. Lumens sendiri adalah istilah ukuran kecerahan (brightness) layar dan gambar yang diproyeksikan, biasanya dilakukan dengan cara sebagai berikut, sebuah gambar di area 1 m dibagi dalam 9 bagian. Cahaya diukur dari tengah setiap segmen, lalu dirata-rata. Satuan pengukurannya memakai ANSI Lumens.

Semakin besar orang yang melihat sebaiknya nilai lumens proyektor harus semakin tinggi, agar hasil proyeksi terlihat optimal. Contohnya, 50 pemirsa cukup dengan proyektor 800 ANSI lumens, tetapi 1.000 pemirsa harus memakai setidaknya yang berkapasitas 5.000 ANSI lumens.

2. Resolusi, yang didefinisikan dengan jumlah titik yang mampu diproyeksikan untuk membentuk sebuah gambar, dan dinyatakan dengan jumlah picture elements (pixel) Semakin tinggi tingkat resolusi, semakin tinggi pula detil gambar yang dapat tersaji.
Berikut daftar tingkatan resolusi: VGA (Video Graphics Array): 640 x 480 pixel, SVGA (Super VGA): 800 x 600 pixel, XGA (Extended Graphics Array): 1.024 x 768 pixel, SXGA (Super XGA): 1.280 x 1.024 pixel, WXGA ( XGA): 1 .366 x 768 pixel, UXGA (Ultra XGA): 1 .600 x 1 .200 pixel, dan WUXGA ( Ultra XGA): 1.920 x 1.200 pixel.

3. Jenis DLP (Digital Light Processing) ini merupakan satu dari dua jenis tampilan standar pada poyektor. Teknologi dengan cermin yang dikembangkan Texas Instruments ini memodulasikan cahaya dari lampu dan mengirimkan sinyal cahaya ke lensa, lalu meneruskannya ke Layar.

4. LCD (Liquid Crystal Display)
. Jenis lain dari tampilan standar pada proyektor. LCD beroperasi seperti katup cahaya, yang memblokade sinar dengan kombinasi elektronik, optik, dan kimia, sehingga tercipta proyeksi gambar.

5. LCOS (Liquid Crystal on Silicon) adalah teknologi hibrid dalam dunia proyektor yang menggabungkan keunggulan LCD dan DLP untuk menghasilkan gambar yang jernih. AISYS (Aspectual Illumination System) adalah teknologi tambahan untuk menghasilkan kontras rasio yang tinggi, mencapai 1000:1.

6. Aspect Ratio juga penting kita ketahui, yaitu rasio antara lebar dan tinggi layar/ gambar. Rasio aspek yang umum adalah 4:3 (standaruntuk TV dan monitor) dan 16:9 (untuk HDTV/DVD yang juga disebut wide-angle).
7. Contrast Ratio. Ini adalah nilai kemurnian warna pada gambar yang diproyeksi, dan dinyatakan dalam rasio XXX:1. Semakin tinggi rasio kontras, maka warna pun semakin dalam, detil, dan kaya. Rasio kontras rata-rata adalah 400:1 untuk proyektor LCD sedangkan beberapa proyektor DLP memiliki rasio kontras 4000:1. Biasanya diukur dengan dua metode: Full On/Off atau ANSI. Metode Full On/Off umumnya memberikan nilai rasio lebih tinggi ketimbang ANSI.

8. Lens shift biasanya fitur istimewaan dari proyektor high-end atau sepesial untuk model home cinema. Lens shift mempunyai simular efek, efek yang hampir sama dengan 'Keystone correction' kalau tidak efek akan dilakukan secara fisik dengan menyetel sudut lensa proyektor untuk ke pembetulan tampilan. Hal ini adalah metode yang lebih baik dalam menghasilkan tampilan persegi, daripada menggunakan koreksi keystone sebagai koreksi dengan menggunakan Lens shift (lebih baik daripada secara digital) menghasilkan tidak hilangnya kualitas gambar.
9. Audible Noise Rating, yang berkaitan dengan tingkat kebisingan suara (yang biasanya muncul dari kipas pendingin) saat proyektor digunakan. Diukur dalam satuan desibel (dB), audible noise pada proyektor berkisar 34-38 dB.

10. Keystone berkaitan dengan koreksi posisi. Keystone adalah distorsi dari gambar yang diproyeksi, karena letak dari angle proyektor yang kurang pas ke layar. Misalnya, bagian atas lebih lebar dari bawahnya. Fitur Keystone Corrections mampu memperbaiki kondisi tersebut, baik vertikal maupun horizontal.

Dengan melihat spesifikasi proyektor, maka anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan anda tidak salah pilihan



Penjelasan Istilah-istilah di dalam Hitachi Projector
ISTILAH-ISTILAH DALAM SPESIFIKASI HITACHI PROJECTOR Resolution
Resolusi Banyaknya titik /
pixel ( Picture element ) yg membentuk suatu gambar.
Semakin tinggi Resolusi, maka gambar akan semakin halus dan detail.
Banyaknya titik / pixel ( Picture element ) yg membentuk suatu gambar. Semakin tinggi Resolusi, maka gambar akan semakin halus dan detail.
Macam-macam resolusi Proyektor :

SVGA ( 800 x 600 pixels ) = 480.000 pixels = 0.5 Mega Pixels
XGA ( 1024 x 768 pixels ) = 786.432 pixels = 0.79 Mega Pixels
HD 720p ( 1366 x 1024 pixels ) = 1.049.088 pixels = 1 Mega Pixels
WXGA ( 1280 x 800 pixels ) = 1.024.000 pixels = 1 Mega Pixels
SXGA+ ( 1400 x 1050 pixels ) = 1.470.000 pixels = 1.47 Mega Pixels
UXGA ( 1600 x 1200 pixels ) = 1.920.000 pixels = 1.9 Mega Pixels
Full HD ( 1920 x 1080 pixels ) = 2.073.000 pixels = 2 Mega Pixles
WUXGA ( 1920 x 1200 pixels ) = 2.304.000 pixels = 2.3 Mega Pixels

ANSI Lumens
Standar pengukuran kuat cahaya yg dihasilkan oleh suatu proyektor, dikeluarkan oleh American National Standards Institute. Makin tinggi ANSI lumen, maka tampilan gambar proyektor akan semakin terang
Standar pengukuran kuat cahaya yg dihasilkan oleh suatu proyektor, dikeluarkan oleh American National Standards Institute. Lumen = Lux x m2 Lumen = Kuat cahaya rata-rata yang diterima oleh suatu bidang. Lux = Kuat cahaya yang diterima oleh suatu titik m2 = luas bidang / tampilan gambar di layar Lumen selalu tetap, walaupun besar Layar berubah-ubah. Makin kecil layar, Lux makin besar, sehingga gambar tampak lebih terang Makin besar layar, lux makin kecil, sehingga gambar tampak lebih redup. Makin tinggi Lumen, Lux makin besar, sehingga gambar akan semakin terang.

Contrast Ratio
Hasil perbandingan antara cahaya yg paling terang dengan yg paling gelap yg bisa dihasilkan oleh suatu proyektor.
Makin tinggi Contrast Ratio, maka warna hitam yg dihasilkan oleh proyektor akan semakin hitam. Hasil perbandingan antara cahaya yg paling terang dengan yg paling gelap yg bisa dihasilkan oleh suatu proyektor. Makin tinggi Contrast Ratio, maka warna hitam yg dihasilkan oleh proyektor akan semakin hitam. Misal : Sebuah proyektor dengan Brightness 2000 ANSI Lumen Cahaya yg paling terang = 2000 ANSI Lumens Cahaya yg paling gelap = 4 ANSI Lumens Contrast Ratio = 2000 : 4 = 500 : 1 Jika ruangan yg digunakan cukup terang ( misal : 100 ANSI lumens ) , maka cahaya yg paling gelap yg bisa dihasilkan oleh proyektor = terang ruangan = 100 ANSI Lumens. Maka Contrast Ratio maksimal yg bisa dicapai = 2000 : 100 = 20 : 1 , sehingga lebih dari cukup bila menggunakan proyektor dengan Contrast Ratio = 500 : 1 saja.

Throw Ratio
Hasil perbandingan antara jarak Layar ke proyektor dengan lebar layar yg digunakan. Makin tinggi Throw Ratio, maka jarak antara layar ke proyektor akan semakin jauh. Hasil perbandingan antara jarak Layar ke proyektor dengan lebar layar yg digunakan. Makin tinggi Throw Ratio, maka jarak antara layar ke proyektor akan semakin jauh. Misal : Sebuah Proyektor mempunyai Throw Ratio lens = 1.5 – 1.8 : 1 , sedangkan layar yg akan digunakan berukuran 4 x 3 meter. Jarak terdekat antara layar – proyektor = 4 x 1.5 = 6 meter Jarak terjauh antara layar – proyektor = 4 x 1.8 = 7.2 meter

Video Format
Perbandingan antara bidang horizontal dengan bidang vertikal dari suatu gambar yg dihasilkan oleh proyektor. Perbandingan antara bidang horizontal dengan bidang vertikal dari suatu gambar yg dihasilkan oleh proyektor. Ada beberapa Video Format, yaitu : Letter Box ( 4 : 3 ) = Format gambar televisi dan komputer standard Wide Screen ( 16 : 10 ) = format gambar Wide Screen pada komputer Wide Sceen ( 16 : 9 ) = Format gambar HDTV, Full-HD pada DVD Player dan Blu Ray

Auto Keystone Corrections

Proyektor akan membetulkan gambar yg bentuknya trapesium ke bentuk normal secara otomatis, bila kita mengubah kedudukan sudut proyektor terhadap Layar. Proyektor akan membetulkan gambar yg bentuknya trapesium ke bentuk normal secara otomatis, bila kita mengubah kedudukan sudut proyektor terhadap Layar. Bila posisi sudut tembak antara proyektor dan layar tidak tegak lurus / membentuk sudut 90o , maka gambar yg dihasilkan oleh proyektor akan berbentuk trapesium ( lebar gambar bagian atas menjadi lebih besar daripada bagian bawah atau sebaliknya ) Hal ini biasanya bisa diatasi dengan Keystone Correction yg pada umumnya bisa dilakukan dengan masuk ke aplikasi menu proyektor, lalu bentuk gambar dikoreksi secara manual dengan cara menekan tombol-tombol pada panel kontrol proyektor. Dengan adanya Auto Keystone Corrections , koreksi gambar akan dilakukan secara otomatis dan hanya dalam waktu 4 detik saja. Kita tinggal mengatur ketinggian kaki proyektor dan menunggu 4 detik, lalu gambar sudah berbentuk normal kembali.

Vertical Kestone

Gambar akan tampak menyempit di atas atau di bawah ( trapesium), bila letak sudut proyektor terhadap layar tidak sejajar. Gambar akan tampak menyempit di atas atau di bawah ( trapesium), bila letak sudut proyektor terhadap layar tidak sejajar. Bila posisi sudut tembak antara proyektor dan layar tidak tegak lurus / membentuk sudut 90o , maka gambar yg dihasilkan oleh proyektor akan berbentuk trapesium ( lebar gambar bagian atas menjadi lebih besar daripada bagian bawah atau sebaliknya )

Horizontal Keystone

Gambar akan tampak menyempit di kiri atau kanan Jajaran Genjang ), bila posisi lensa proyektor tidak tepat di tengah Layar atau tidak tegak lurus terhadap layar. Gambar akan tampak menyempit di kiri atau kanan ( Jajaran Genjang ), bila posisi lensa proyektor tidak tepat di tengah Layar atau tidak tegak lurus terhadap layar.
Hybrid Filter
Filter dengan bahan dan disain khusus, sehingga kotoran tidak mudah menempel / membuat filter buntu dan udara tetap bisa masuk. Hybrid Filter merupakan saringan udara yg dibuat dari bahan khusus dan terdiri dari beberapa lapisan bahan, sehingga udara bersih bisa tetap masuk, sedangkan kotoran den debu-debu halus bisa tertahan di filter, namun pada saat proyektor mati, kotoran tersebut langsung jatuh sehingga tidak membuat filter mudah buntu. Pada filter biasa harus dibersihkan setiap penggunaan proyektor selama 100 jam, kalau sampai terlambat dibersihkan, maka tidak ada aliran udara yg mendinginkan bagian dalam proyektor tersebut dan menjadi sangat panas, sehingga akan merusakkan beberapa komponen proyektor yg tidak tahan panas. Dengan Hybrid Filter, waktu membersihkan filter bisa diperpanjang dari setiap 100 Jam, menjadi 1000 Jam, bahkan ada proyektor yg filternya tahan hingga 5000 jam. Sehingga filter tidak perlu dibersihkan dan langsung diganti saja bersamaan dengan penggantian Lampu Proyektor, karena setiap pembelian Lampu Proyektor Hitachi juga disertakan didalamnya Filter Udara untuk Proyektor tersebut.



Lamp cover on top

Tutup lampu di sebelah atas proyektor, sehingga tidak perlu melepaskan proyektor dari Bracket, bila ingin mengganti lampu. Tutup lampu di sebelah atas proyektor, sehingga tidak perlu melepaskan proyektor dari Bracket, bila ingin mengganti lampu. Sangat praktis untuk proyektor yg dipasang permanen digantung pada plafond. Pada umumnya , letak tutup lampu proyektor ada di bagian bawah. Dan bila proyektor tersebut mau digantung di plafond, bagian bawah tersebut tertutup oleh Bracket proyektor, sehingga kalau ingin mengganti lampu, harus menurunkan proyektor, melepaskan bracket, lalu baru bisa membuka tutup lampu dan mengganti lampu proyektor. Setelah lampu diganti, bracket dipasang kembali ke proyektor, lalu proyektor digantungkan ke plafond dan harus setting gambarnya supaya tepat di Layar. Jadi butuh banyak langkah dan keahlian khusus untuk setting proyektor dan biasanya hanya teknisi yang bisa melakukan hal tersebut, sehingga perlu biaya tambahan untuk mengganti lampu. Dengan tutup lampu di sebelah atas proyektor, kita tidak perlu menurunkan proyektor dari bracket, bila ingin mengganti lampu proyektor. Sangat praktis untuk proyektor yg dipasang permanen digantung pada plafond.

Template Functions
Pola-pola gambar garis, kotak, titik, lingkaran dan peta dunia yg sudah tersimpan dalam proyektor, sebagai alat bantu untuk menerangkan sesuatu. Seringkali guru merasa kesulitan bila ingin menerangkan sesuatu dengan menggambar langsung dipapan tulis yg sekaligus sebagai Layar proyektor. Template Functions pada proyektor Hitachi ini, bisa menampilkan pola garis-garis lurus, garis patah-patah, lingkaran dengan sudut-sudutnya, kotak-kotak , baik dengan warna background hitam atau putih. Juga ada Peta Dunia, sehingga guru akan dengan mudah menerangkan letak dari suatu tempat dalam peta dunia.

Blackboard/Whiteboard Mode
Proyektor secara otomatis akan menyesuaikan warna tampilannya, bila digunakan pada whiteboard atau dinding berwarna sebagai layar. Seringkali kita tidak menggunakan layar khusus untuk persentasi, tetapi menggunakan papan tulis, dinding atau tembok sebagai layar proyektor. Bila warna dinding/tembok tersebut putih, tidak akan jadi masalah, tetapi bila tembok berwarna lain ( missal : hijau ), maka warna yg seharusnya putih akan tampak menjadi kehijauan. Bila kita memakai whiteboard sebagi Layar, warnanya tidak masalah, tetapi sinar pantulan dari whiteboard akan mengganggu audien. Dengan Whiteboard Mode, proyektor akan secara otomatis mengurangi cahayanya, sehingga pantulan sinar menjadi minimal dan tidak menggangu audien. Begitu juga bila kita menggunakan dinding yg berwarna, kita bisa memilih warna yg sesuai, dan proyektor langsung mengkompensasi warna tersebut , sehingga warna yang tampil sesuai dengan aslinya dan warna putih tetap putih walaupun pada dinding warna.

Perfect Fit
Bila posisi ideal antara proyektor dan layar tidak tercapai dan bentuk gambar menjadi aneh, maka bentuk gambar dapat dikoreksi dengan Perfect Fit.

Stacking
Menggabungkan gambar dari 2 buah proyektor atau lebih , sehingga menghasilkan gambar yang jauh lebih terang ( Jumlah lumen dari proyektor-proyektor yg dipakai )

Optional Lens
Pilihan lensa yg bisa digunakan, bila jarak layar ke proyektor membutuhkan jarak tertentu dan tidak dapat terjangkau oleh lensa bawaan proyektor. Seringkali, suatu ruangan sudah disiapkan secara khusus tempat proyektor di belakang, sehingga bila kita menggunakan lensa yg ada, maka gambar akan menjadi terlalu besar dan keluar dari area Layar. Atau letak proyektor terlalu dekat dengan Layar, sehingga gambar terlalu kecil, padahal Layar yg dipakai sangat lebar. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa tipe proyektor yg bisa diganti-ganti lensanya dengan Optional Lens. Pada Optional Lens, masing-masing Lensa mempunyai Throw Ratio yg berbeda-beda, sehingga kita bisa menyesuaikan dan menghitung jarak antara Layar - proyektor yg disesuaikan dengan ukuran Layar yg digunakan.

Security Bar
Bagian pengaman dari proyektor yg bisa dimasuki rantai lalu diberi gembok. Banyak sekali proyektor yg dicuri orang, karena tidak ada pengaman khusus pada proyektor tersebut. Untuk mengantisipasi terhadap pencurian, pada setiap proyektor Hitachi dilengkapi dengan Security Bar, yaitu berupa lubang yang bisa dimasuki rantai, lalu rantai tersebut bisa diberi gembok. Karena proyektor diikat dengan rantai baja, maka pencuri akan berpikir ulang untuk meneruskan niatnya, sehingga proyektor aman dari pencurian.

Transtition Detector
Sistem pengaman dari proyektor yg akan memberikan peringatan, bila proyektor telah dipindahkan dari posisi semula. Transition Detector merupakan salah satu tambahan sistem pengamanan terhadap pencurian pada proyektor Hitachi. Sistem ini bekerja dengan cara mengingat posisi dan sudut peletakkan proyektor dan apabila sudut tersebut berubah karena proyektor dipindahkan, maka proyektor akan memberikan pesan / peringatan, untuk mematikan Transition Detector tersebut, supaya proyektor bisa digunakan. Bila fungsi tersebut tidak dimatikan, maka proyektor tidak akan menampilkan gambar dari komputer / video. Hal ini akan membingungkan dan membuat frustrasi pencuri , karena untuk mematikan Transition Detector dibutuhkan sebuah Password yg hanya diketahui oleh pemilik proyektor tersebut., sehingga akan mudah diketahui bahwa proyektor tersebut hasil curian.

PIN Lock
Empat buah kode yg harus dimasukkan, supaya proyektor bisa digunakan. Bila salah memasukkan kode lebih dari 3 kali, maka proyektor akan mati dengan sendirinya. PIN Lock merupakan salah satu tambahan sistem pengamanan terhadap pencurian pada proyektor Hitachi. Sistem ini bekerja dengan cara meminta Password / PIN , supaya bisa menggunakan proyektor. Bila selama 3 kali berturut-turut , PIN yng dimasukkan salah, maka proyektor akan mati dengan sendirinya. Hal ini akan membingungkan dan membuat frustrasi pencuri , karena untuk menggunakan proyektor dibutuhkan PIN yg hanya diketahui oleh pemilik proyektor tersebut., sehingga akan mudah diketahui bahwa proyektor tersebut hasil curian.

My Screen Lock
Kode untuk mengganti Logo / gambar sebagai identitas pemilik proyektor. Logo / gambar akan muncul, saat proyektor dihidupkan dan bila tidak ada Input yg masuk. My Screen Lock merupakan salah satu tambahan sistem pengamanan terhadap pencurian pada proyektor Hitachi. Sistem ini bekerja dengan cara merekam gambar / logo perusahaan ke dalam proyektor dan menambahkan Password untuk mengganti gambar / logonya. Hal ini akan membingungkan dan membuat frustrasi pencuri , karena akan muncul gambar / logo perusahaan pemilik proyektor , begitu proyektor dinyalakan dan untuk menghapus gambar / logo tersebut , dibutuhkan sebuah Password yg hanya diketahui oleh pemilik proyektor tersebut., sehingga akan mudah diketahui bahwa proyektor tersebut hasil curian.

Kensington Lock
Kunci pengaman proyektor dengan kawat baja yg dihubungkan ke proyektor.

HDMI
High Definition Multimedia Interface. Format gambar video digital dengan resolusi tinggi, yg dapat mengolah informasi gambar dan suara dalam satu kabel. High Definition Multimedia Interface. Format gambar video digital dengan resolusi tinggi, yg dapat mengolah informasi gambar dan suara dalam satu kabel. HDMI ini biasa digunakan untuk pemain Blu Ray dengan video beresolusi Full-HD ( 1920 x 1080 pixels ) yg menghasilkan gambar dengan kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan gambar dari pemain DVD.

S-Video
Super Video. Input Video dengan kabel khusus yg biasanya digunakan untuk Kamera Video atau Pemain DVD, dengan kualitas gambar yg lebih bagus dibanding Composite Video.

Composite Video
Input Video dengan kabel Coaxial dan Jack RCA. Sangat praktis karena bisa digunakan dengan kabel yg panjangnya hingga ratusan meter.

Component Video
Input Video dengan kabel Coaxial dan 3 buah Jack RCA. Kualitas paling bagus pada format gambar Video Analog. Biasanya digunakan pada pemain DVD.
DVI-D
Digital Visual Interface ( type D ). Input komputer digital. Kualitas gambar jauh lebih bagus, karena ditansfer dengan data digital.

RGBHV
Red,Green,Blue,Horizontal,Vertical. Input komputer analog yg sinyalnya dipisah dalam 5 buah kabel Coaxial dengan konektor BNC. Digunakan untuk input komputer dengan kabel yg sangat panjang ( lebih dari 100 m )

PC-less Presentation
Menampilkan gambar langsung dari FlashDisk / Portable Storage. File PowerPoint harus di ”save as jpg” sebelum dimasukkan ke FlashDisk. Bisa membaca file : jpg, bmp dan juga file video : mpg.

USB Display
Menampilkan gambar komputer ke proyektor dengan menggunakan kabel USB type B. Sebelumnya komputer di-install software LiveViewer dari Hitachi.

USB Type A
Slot USB yg bisa digunakan untuk FlashDisk / Portable Storage ( PC-Less Presentation ) atau untuk USB Wireless Adapter ( Wireless Projector )

USB Type B
Slot USB yg bisa digunakan untuk USB Display atau fungsi Remote Control sebagai mouse yg bisa mengendalikan komputer.

RJ-45 LAN
Slot untuk menghubungkan proyektor ke jaringan komputer ( Local Area Network ). Bisa digunakan untuk Network Display atau fungsi-fungsi networking lainnya.

RGB / komputer input
Menampilkan gambar komputer dengan kabel data komputer analog / RGB Cable ( Red,Green,Blue Cable )

Network Display
Menampilkan gambar komputer ke proyektor melalui kabel LAN ( Twist Pair ) Sebelumnya komputer di-install software LiveViewer dari Hitachi.

Wireless Display
Menampilkan gambar komputer ke proyektor secara nirkabel / wireless ( WiFi ). Proyektor harus dipasangi SD Card / USB Wireless Adapter. Sebelumnya komputer di-install software LiveViewer dari Hitachi.

SD Card Wireless Adapter
Suatu alat yg dipasang pada slot SD Card pada proyektor, sehingga proyektor dapat menerima sinyal gambar dari komputer secara Wireless ( WiFi ).

USB Wireless Adapter
Suatu alat yg dipasang pada slot USB Type A pada proyektor, sehingga proyektor dapat menerima sinyal gambar dari komputer secara Wireless ( WiFi ).

Single PC Mode
Tampilan dari satu komputer secara penuh ke satu proyektor dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi ) Proyektor dapat menampilkan gambar dari satu komputer secara penuh dengan mode Single PC. Single PC Mode dapat dilakukan antara PC dan proyektor secara langsung atau melalui switch hub apabila menggunakan kabel LAN. Selain melalui kabel LAN Single PC mode dapat dilakukan secara wireless. Untuk koneksi baik melalui LAN atau wireless ini memerlukan perangkat lunak Live Viewer yang sudah disertakan.

Multi PC Mode
Tampilan dari 4 komputer sekaligus ke satu proyektor dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi ) Proyektor dapat juga menampilkan gambar dari empat komputer secara bersamaan dengan mode Multi PC. Untuk menampilkan gambar dari empat komputer secara bersamaan maka pada layar proyeksi akan dibagi menjadi empat bagian yang sama. Multi PC Mode hanya dapat dilakukan antara PC dan proyektor melalui switch hub apabila menggunakan kabel LAN. Selain melalui kabel LAN Multi PC mode dapat dilakukan secara wireless. Untuk koneksi baik melalui LAN atau wireless ini memerlukan perangkat lunak Live Viewer yang sudah disertakan.

Multi Projector
Tampilan dari satu komputer ke lebih dari satu proyektor ( hingga 12 proyektor ) dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi ) Pada Multi Projector gambar dari satu komputer akan dikirimkan ke sejumlah proyektor (jumlah proyektor yang dapat tercakup adalah sejumlah 12 buah proyektor). Sehingga tampilan ke-12 proyektor akan sama. Sebagai gambaran seperti kita menggunakan perangkat splitter. Dalam hal ini untuk Multi Projector dapat dilakukan melalui LAN dan juga secara wireless.

Moderator Control Mode
Tampilan satu dari 50 buah komputer dengan Moderator ke satu proyektor dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi ) Dengan Moderator Control Mode kita dapat memilih dari 50 komputer mana yang akan terhubung ke proyektor melalui kabel LAN atau wireless. Sehingga dengan Moderator Control ini akan mempermudah dalam hal pengaturan gambar dari komputer mana yang akan ditampilkan melalui proyektor

Ad-Hoc
Hubungan langsung antara satu komputer dengan satu proyektor dalam suatu jaringan dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( WiFi )

Infrastructure
Hubungan antara komputer-komputer dan proyektor dalam satu jaringan dengan struktur dan administrasi jaringan tertentu dengan menggunakan kabel LAN / Network Display atau Wireless ( 

WiFi ) IEEE 802.11b/g/n
Standard komunikasi wireless ( WiFi ) yg dikeluarkan oleh Institute of Electrical & Electronic Engineer yg bekerja pada frekuensi 2.4 Ghz dan Bandwith 11 – 54 Mbps.

Networking
Menghubungkan beberapa proyektor dan komputer dalam suatu jaringan, sehingga masing-masing dapat berkumunikasi untuk mengirim dan menerima data, menampilkan gambar, mengontrol proyektor, mengirim e-mail, dll.

Scheduling
Menentukan jadwal pengoperasian proyektor, seperti : kapan harus menyala / mati, pindah input, menampilkan text berjalan, menampilkan gambar, dll. Scheduling dilakukan oleh komputer administrator untuk mengatur proyektor – proyektor yang terhubung dalam satu jaringan. Pengaturan dapat meliputi kapan proyektor menyala dan proyektor mati, sehingga proyektor – proyektor yang terhubung dalam satu jaringan dapat menyala dan mati secara otomatis dengan waktu yang berbeda. Hal ini akan membantu kerja operator dalam mengatur proyektor yang terpasang dalam jumlah yang banyak. Satu hal lagi dengan scheduling ini akan meningkatkan efisiensi dan memperpanjang umur lampu.

Messenger
Menampilkan Pesan / Running Text ke satu atau lebih proyektor yg tergabung dalam satu jaringan dari sebuah komputer yg dilakukan secara remote. Selain scheduling administrator dapat mengirimkan pesan berupa running text ke proyektor – proyektor yang terhubung dalam jaringan. Sehingga dapat lebih efisien dalam satu waktu bisa mengirimkan pesan ke banyak ruang yang terpasang proyektor.

E-mail Alerts
Proyektor akan mengirimkan e-mail peringatan secara otomatis ke 5 buah alamat e-mail, apabila terjadi gangguan atau kerusakan yg dialami oleh proyektor tersebut. Proyektor yang dipasang terhubung dalam jaringan dapat mengirimkan email ke sejumlah alamat bila mengalami kerusakan atau gangguan. Alamat email yang dituju berjumlah 5 alamat email. Email Alerts ini mempermudah operator dalam menangani kerusakan yang terjadi

My Image ( Image Transfer )
Komputer dapat mengirimkan maksimum 4 gambar ke dalam memori internal proyektor dan gambar tersebut bisa langsung ditampilkan ke Layar.

Remote Control
Mengendalikan pengoperasian proyektor dari jarak jauh, baik melalui Infra Red Remote Control, maupun Web Server Projector dengan menggunakan kabel LAN / Network atau Wireless ( WiFi )

Centralized Reporting
Mendapatkan laporan tentang status dan kondisi semua Proyektor yg tergabung dalam suatu jaringan dari satu komputer.

Crestron Ready
Terdapat menu RoomView dari Crestron pada setiap Web Server proyektor yg memiliki kemampuan networking atau Wireless, yg bisa digunakan untuk mengoperasikan proyektor sebagai pengganti Remote Control.

Quick Start
Proyektor membutuhkan waktu hanya 4 detik untuk menampilkan gambar setelah dihidupkan.

Instant On/Off
Hanya butuh waktu 4 detik untuk digunakan dan langsung bisa dibawa pergi begitu dimatikan.

Eco Button
Tombol untuk menghemat penggunaan listrik. Juga bisa diprogram untuk 16 fungsi lainnya.

Inteligent Eco Mode
Proyektor akan secara otomatis mengatur terang-redup lampunya sesuai dengan terang-gelapnya ruangan, sehingga menghemat penggunaan listrik.

Short Throw Lens
Proyektor menggunakan lensa khusus sehingga jarak antara layar dan proyektor menjadi lebih dekat.

RS-232C
Standar komunikasi untuk mengontrol pengoperasian proyektor lewat kabel serial.

DHCP Compliant
Dynamic Host Communication Protocol. Secara otomatis akan menyediakan alamat IP

Ultimate Short Throw
Jarak antara Layar dan proyektor sangat dekat, dengan Throw Ratio < 0.3 : 1

Interactive Projector
Proyektor yg dilengkapi dengan sensor, sehingga hasil tampilannya bisa difungsikan sebagai whiteboard, touch screen mouse dan membuat annotasi langsung pada layar.

Whiteboard Mode
Menjadikan Layar seperti whiteboard, sehingga kita bisa menggambar, menulis, menghapus, dll.

Annotation
Membuat coretan, catatan dan keterangan di atas tampilan program aplikasi yg sudah ada dan hasilnya bisa langsung tersimpan dalam file tersebut.

Touch Screen Mouse
Menjadikan tampilan proyektor sebagai layar sentuh yg sangat besar, sehingga kita bisa mengendalikan komputer langsung dari depan layar.

Object Recognitions
Secara otomatis membetulkan bentuk bangun ,seperti : lingkaran, segitiga, segi empat, bintang, dan garis yg digambar dengan tangan.

Hand Writing Recognitions
Secara otomatis mengenali tulisan tangan dan mengubahnya menjadi text. Bahkan mengenali tulisan tangan dalam berbagai macam bahasa.
Search text in Google / Wikipedia Secara otomatis mencari arti text dengan Google atau Wikipedia. Dan hasilnya bisa disalin dan digabungkan dalam file di whiteboard.
StarBoard Software
Software khusus yg telah disediakan oleh Hitachi untuk Interactive Projector, sehingga fungsinya bisa optimal.

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap


No comments:

Cannot Connect to App Store

Awalnya sieh kaget  ketika keluar tulisan Cannot Connect to App Store, di kirain karena memang ada masalah sama account apple nya atau kena...